Skip to main content

Posts

Sekolah tidak menjadikan anak pintar !

Tujuan sejati pendidikan bukanlah untuk menjadikan pandai tapi menjadikan anak cinta belajar. Kita harus membantu anak untuk melalui proses, mencintai proses, bukan pada hasil. Sampai pada usia 7-8 tahun, perkembangan kognitif anak belum sepenuhnya siap. Yang lebih dulu berkembang adalah kemampuan emosi. Sehingga program pendidikan pada usia 0-7 tahun, selayaknya diarahkan untuk membangun kemampuan emosi. Apakah kemampuan emosi itu? Menikmati proses, suka belajar, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, menantang kesulitan, membangun percaya diri, menjalin kerjasama, menemukan minat diri dsb. Yang mana merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan saat dewasa nanti. Maka Happy Learning  sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Happy Learning  merupakan proses pembelajaran yang menyenangkan den memberikan kebebasan anak untuk mengeksplorasi ide-ide maupun kemampuan mereka. Anak-anak mampu menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri. anak-anak akan Anak-anak bel

Yuk, bentuk Mental Kuat pada Anak !

Don't handicap your children by making their lives easy - Robert A. Heinlein Cara menghancurkan anak paling mudah adalah memanjakannya, memudahkannya dalam semuanya, menyediakan semua untuk anak.  Padahal kesusahan & kesulitan itulah yang membentuk seseorang, yang membuatnya tahan. Sementara kemudahan yang datang sebelum waktunya itu merusak. aAalagi kemudahan yang datang tanpa proses yang benar akan jadi alasan untuk tidak berjuang untuk tidak bersusahpayah dalam sesuatu. Mungkin orang tua berpikir: "dulu aku boleh susah anakku jangan sampai sama". Jarang orang tua memahami proses adalah yang utama, bukan hasil. Dan anak-anak kita berubah jadi manusia yang tak kenal nikmat sejati, yaitu bahagia yang didapat setelah bersusah payah melebihi batas. Dan orangtua sering lupa bahwa kesulitanlah yang membentuk mereka, menjadi manusia-manusia bermental kuat, bukan dimanja senantiasa, bukan dituruti segala maunya. Ajarkan anak-anak kita untuk terbiasa dengan kehidupa

FITRAH BASED EDUCATION

1.                     RESUME LAUNCHING SEMINAR FITRAH BASED EDUCATION SERIES 2019 (12 JANUARI 2019 Pusat studi Jepang, UI JAKARTA) Catatan perjalananku masih di kota Jakarta. kali ini aku ingin belajar tentang Fitrah Based Education ketemu Abah Rama Royani (Founder Talent Mapping), he... Sedikit oleh-oleh ilmu yang bisa ku bagi untuk teman-teman semoga bermanfaat. National character Building kenapa tidak terbangun? Karena kita Cuma membangun. Sudah ada karakter dalam diri kita. 2.     Ust. Hary Santosa ( Founder Fitrah Based Education) Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua bukan sekolah. Jadi setiap keluarga harus punya misi. Misi yaitu: apa tugas kita di muka bumi?, langkah menuju cita-cita. Membuat misi pendidikan keluarga merupakn peran ayah. Fitrah itu bersih harus ditumbuhkan. Ketika fitrah tidak tumbuh maka masalah akan semakin besar. Konsep peradaban itu Potensi dan peran. Potensi alam kehidupan dan alquran.   v   8 aspek Fitrah Based Education ΓΌ   FITRAH KE

IBU TERBAIK

  Ibu Terbaik. Menjadi ibu adalah anugerah dari Allah. Ibu, kata yang begitu menggetarkan bagi diri seorang wanita. Ustadz Salim A Fillah menuliskan dalam bukunya “Ibu, kata tentang penegasan madrasah yang agung. Tempat anak-anak mempertanyakan alam semesta dengan bahasa paling akrab, harapan paling memuncak dan keingintahuan paling dalam. Ibu, dermaga pengaduan paling luas saat mereka terasa teraniaya. Ibu, belai paling menentramkan saat mereka gelisah. Ibu perpustakaan paling lengkap, kelas paling nyaman, lapangan paling lapang tak pernah ia bisa digantikan oleh gedung-gedung tak bernyawa”. Dan Allah memuliakan seorang ibu dengan meletakan surga di bawah telapak kakinya. Alhamdulillah aku mendapat anugerah terbesar dalam hidupku yaitu   Allah menjadikan aku seorang ibu. Maka dengan ini aku berniat sepenuh hati aku ingin menjadi seorang ibu terbaik. Ada pepatah, “ di belakang tokoh yang mulia ada sosok wanita yang mulia ”. Jika ada lelaki yang menjadi ulama, cendekia, tokoh ternam

18 Sikap

 18 SIKAP   “Pakailah Alquran dalam kurikulum kita, Tidak ada kurikulum tercanggih yang diciptakan Dzat yang maha menciptakan manusia yaitu Alquran”  18 Sikap karakter yang dikembangkan sekolah alfalah. 18 Sikap  sentra yang dipaparkan dalam PPOT 1 di Sekolah AlFalah Jakarta pada tanggal 5-16 Agustus pada angkatan PPOT ke 79.  saya mengikuti PPOT  1 (Program Pengasuhan Orang Tua) di Sekolah Al Falah Jakarta Timur. PPOT 1 membahas 18 sikap yang bersumber dari Alquran dan As Sunah yang dimasukkan di dalam kurikulum sekolah. 18 sikap yang dikembangkan di sekolah Alfalah dan kami coba implementasikan juga di sekolah kami PAUD Terpadu Nirwana kampung Bocah. 18 sikap positif ini sebenarnya sebagai 18 karakter bangsa diantaranya: 1.      Mutu Mutu adalah Standar nilai dari masing-masing peran setiap individu dalam seluruh aktivitas hidupnya   . Maka mutu sekolah, mutu pendidikan, mutu pembelajaran dan mutu guru harus sangat dijaga.  sehingga mutu pendidikan di Indonesia juga