Skip to main content

Sekolah tidak menjadikan anak pintar !

Tujuan sejati pendidikan bukanlah untuk menjadikan pandai tapi menjadikan anak cinta belajar. Kita harus membantu anak untuk melalui proses, mencintai proses, bukan pada hasil.

Sampai pada usia 7-8 tahun, perkembangan kognitif anak belum sepenuhnya siap. Yang lebih dulu berkembang adalah kemampuan emosi. Sehingga program pendidikan pada usia 0-7 tahun, selayaknya diarahkan untuk membangun kemampuan emosi.

Apakah kemampuan emosi itu? Menikmati proses, suka belajar, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, menantang kesulitan, membangun percaya diri, menjalin kerjasama, menemukan minat diri dsb. Yang mana merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan saat dewasa nanti. Maka Happy Learning sangat berperan penting dalam proses pembelajaran.

Happy Learning merupakan proses pembelajaran yang menyenangkan den memberikan kebebasan anak untuk mengeksplorasi ide-ide maupun kemampuan mereka. Anak-anak mampu menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri. anak-anak akan Anak-anak belajar sesuai dengan gaya dan kemampuannya masing-masing. Sejalan dengan program kebijakan Kementrian  Pendidikan dan Kebudayaan RI, "Merdeka Belajar".

Happy Learning ini juga sangat bermanfaat dalam proses perkembangan anak. Dimana anak-anak diberi kebebasan membangun pengetahuannya sendiri yg unlimited .

Maka penting untuk bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan baik di  rumah maupun di sekolah. Meskipun belajar dari rumah, pastikan anak-anak belajar dengan suasana dan dengan cara yang menyenangkan.

 "Kita tidak mengetahui pengetahuan apa yang paling diperlukan anak di masa depan. Oleh karena itu tidak ada gunanya mengajarkannya sekarang. sebaiknya kita membantu anak untuk makin mencintai dan makin pandai belajar sehingga dapat belajar segala sesuatu pada saat membutuhkan".

Holt. 1964, How Children Fail

-mbak guru erlina-

Comments

Popular posts from this blog

18 Sikap

 18 SIKAP   “Pakailah Alquran dalam kurikulum kita, Tidak ada kurikulum tercanggih yang diciptakan Dzat yang maha menciptakan manusia yaitu Alquran”  18 Sikap karakter yang dikembangkan sekolah alfalah. 18 Sikap  sentra yang dipaparkan dalam PPOT 1 di Sekolah AlFalah Jakarta pada tanggal 5-16 Agustus pada angkatan PPOT ke 79.  saya mengikuti PPOT  1 (Program Pengasuhan Orang Tua) di Sekolah Al Falah Jakarta Timur. PPOT 1 membahas 18 sikap yang bersumber dari Alquran dan As Sunah yang dimasukkan di dalam kurikulum sekolah. 18 sikap yang dikembangkan di sekolah Alfalah dan kami coba implementasikan juga di sekolah kami PAUD Terpadu Nirwana kampung Bocah. 18 sikap positif ini sebenarnya sebagai 18 karakter bangsa diantaranya: 1.      Mutu Mutu adalah Standar nilai dari masing-masing peran setiap individu dalam seluruh aktivitas hidupnya   . Maka mutu sekolah, mutu pendidikan, mutu pembelajaran dan mutu guru harus sangat dijaga.  sehingga mutu pendidikan di Indonesia juga

Metode Sentra, Belajar dari Founder Metode BCCT di indonesia drg.Wismiarti Tamin

Metode sentra adalah kurikulum pendidikan anak usia dini (PAUD) yang diadopsi dari CCCRT Florida yang telah digunakan di Creative School. Metode sentra atau metode BCCT (Beyond Center and Circle Time) metode yang berpusat pada anak melalui kegiatan ragam main yang direncanakan dan menggunakan pijakan-pijakan pembelajaran serta ada waktu duduk melingkar.  Ciri sekolah yang menggunakan metode sentra atau metode BCCT dalam kurikulumnya yaitu:  Adanya sentra-sentra belajar seperti sentra balok, sentra main peran, sentra persiapan, sentra seni dan sentra bahan alam. Adanya pijakan-pijakan dalam pembelajaran yaitu pijakan lingkungan, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah main Materi pembelajaran dibingakai dengan menggunakan tema-tema pembelajaran Kegiatan main metode sentra ada 3 jenis main yaitu, main pembangunan, main peran dan sensorimotor . Kebutuhan 3 jenis main ini sudah melalui penelitian - penelitian para ahli seperti Sara Smilansky yang disesuaikan dengan kebu

Dongeng Anak Sebelum Tidur Pendek yang Mendidik "Zebra si Penjaga Pohon Apel""

Dongeng anak sebelum tidur pendek yang mendidik kali ini berjudul "Zebra si Penjaga Pohon Apel" . Sebuah kisah yang didalamnya ada pelajaran yang bisa kita ambil dan kita tanamkan pada anak-anak kita.  Zebra si Penjaga Pohon Apel Jerapah memiliki sebuah pohon apel yang masih kecil. Ia sangat menyayangi pohon apel itu. Namun pada suatu hari Jerapah harus pergi menemui keluarganya di hutan seberang dalam waktu yang lama. Ia pun berencana menitipkan pohon apel itu pada temannya. Jerapah mencari-cari binatang yang mau menjaga pohon apelnya. Pertama Jerapah akan minta tolong kepada Singa. "Aku sangat sibuk Jerapah. Cari binatang lain saja!" tolak Singa. Lalu ia pergi mencari temannya yang lain. Jerapah pergi menemui Gajah untuk minta tolong. Namun Gajah pun menolak permintaan Jerapah. "Aku tidak punya waktu untuk merawat pohon apelmu Jerapah !" ucap Gajah. Tak ada satu pun teman Jerapah yang mau membantu menjaga pohon apel. Hingga suatu hari Jerapah bertemu den