Hmm.. seperti apa ya pohon-pohon di masa depan nanti? ada yang pernah membanyangkan? atau seperti gambar pohon masa depan di samping? Nah ini ada karya inspiratif puisi pendidikan dari Yusuf Gigan kisah pohon masa depan yang sangat inspiratif sekali untuk kita baca.
Pohon Masa Depan
Karya: Yusuf Gigan.
Di halaman sekolah, sebatang pohon tumbuh bercecabang impian, berdaun bintang-bintang. Di setiap senin pagi, ketika upacara bendera anak-anak memandang pohon itu sambil menyanyikan lagu Indonesia raya “merdek-merdeka!”. Anak-anak itu menyanyikanlagu itu seperti tak merdeka. dari kepalanya berhamburan impian-impian seperti gelombung udara yang terbang dan kemudian pecah di udara terbuka. Di dalam kelas, bapak guru selalu berkata kepada mereka “ayo tanamlah olehmu pohon masa depan!”, ibu guru selalu bilang “ayolah tanam pohon kemerdekaan!” biar bercecabang jadi cerita di halaman masa depan. Biar suatu saat kamu bisa bersandar di keteduhan dan kekuhuan cabang-cabangnya. Biar suatu saatkamu lihat burung0burung dan kupu-kupu membikin rumah dalam cinta dan bahagiamu.
“Pohon apa
bu?”
”pohon masa
depan!”
“pohon masa
depan?”
ya pohon
masa depan!
Aneh,
mereka belum pernah mendengar nama pohon
itu, lalu mereka cari nama itu di dalam buku, di dalam kamus, di dalam perpustakaan.
tetapi mereka tak pernah menemukan nama pohon itu. Di awal musim,
tangkai-tangkaidaun tumbuh dalam pikiran mereka. bunga-bunga mekar dihalaman
buku yang mereka baca. ketika mereka buka halaman baru, mereka lihat bunga
tumbuh dan hidup pada setiap kalimat dan paragraph.
bertahun-tahun
mereka tanam pohon itu dalam hati, dan pikiran mereka. di kelas yang sunyi dan
gaduh di kelas yang bersih dan kotor. Suatu hari di dalam kelas seorang anak
berkata
“Pak guru,
Bu guru saya ingin menciptakan pohon baru”. pohon yang tidak dimiliki siapapun.
ibu dan
bapak guru itu menjawab “ciptalah pohon masa depan saja! kau hanya boleh
menanam sesuai petunjuk buku !’ “kenapa? “ya harus begitu”
Anak-anak
itu pun akhirnya kembali memasuki perpustakaan, membuka buku lagi, melihat
bab-bab dan rumus-rumus ilmu pengetahuan. Demikianlah mereka baca halaman masa
depan. mereka mulai menulis dan menghafal huruf-huruf baru. lalu mereka
saksikan ilmu pengetahuan tumbuh bercecabang dari satu buku ke buku yang lain.
dari satu pohon ke pohon yang lain.
Setiap hari
di sekolah mereka jadi pemimpi yang mengharapkan pohonnya masing-masing. “Aku
ingin menanam pohon yang dari cabang-cabangnya berjatuhan tetesan getah’. “Aku
ingin pohon yang dari daunnya menguap bau syurga aku ingin…
“tidak
boleh!” kamu jangan jadi pembangkang
“tetapi aku
hanya ingin pohon yang ada adalam mimpiku”
“tidak
boleh!” kamu hanya boleh menanam yang benihnya telah kami siapkan
“tetapi aku
ingin ““heh pemabngakang!” guru itu mnggebrak meja.
“Aku telah
tigapuluh tahun mengajar, kamu mau jadi jagoan, mau merasa sok pintar? keluar
kamu! keluar !” anak itu pun keluar
Bertahun-tahun
anak yangmengingakan pohon itu menjadi pemurung. Ia merindukanpohon impiannya.
ia merasa pohon impiannyatak pernah tumbuh. ketika ditanya apacita-citanya? “Aku
ingin menjdi demonstran”. ketika keluar sekolah dan tak melihat pohon impiannya
ia tebas semua hutan, ia bakar seluruh pohon, ia hancurkan apa yang bisa
dihancurkan. di kota-kota ia tumbuhkan api dan menciptakan kerusuhan. ia
runtuhkan gedung dengan lemparan batu. ia kenang kesuburan tanah dan hijau daun
dalam hatinya. dan dalam pohon-pohon tumbang dalam reruntuhan kota ia tulis di grafiti
“Aku memimpikan pohon yang tumbuh dari api”
Bagi saya karya
ini sangat inspiratif untuk para guru. agar mereka sadar bahwa setiap anak itu
unik, setiap anak cerdas, setiap anak punya impian masing. jangan sampai kitalah
yang tanpa sadar menjadi impian kita.
Semoga
bermanfaat.
Sangat inspiratif, keren bu erlina
ReplyDelete